DESKRIPSI
FAKTA DIBALIK SAMPAH
Industri minuman ringan merupakan industri yang pertumbuhannya
di Indonesia cukup pesat. Oleh sebab itu jika penanganan limbahnya tidak
dilakukan dengan baik maka kemungkinan dampak terjadinya pencemaran lingkungan cukup besar.
Tercatat pasar minuman ringan di Indonesia senilai US$ 6,5 miliar dengan total
penjualan mencapai 17,5 miliar liter. (Prasetya, 2011).
KERANJANG BUAH BEKAS MINUMAN
“Keranjang ini merupakan produk berupa wadah/tempat yang bahan bakunya berasal dari sampah daur ulang (gelas plastik) seperti minuman Ale-ale, Panther, Mountea, dll. Nilai plus disini dapat diasumsikan sebagai:
1. Bahan mudah diperoleh, murah bahkan gratis.
2. Mudah dibuat.
3. Ringan dan praktis langsung digunakan.
4. Spektrum bahan sampah gelas plastik ini dapat dibuat berbagai macam bentuk varian. Misalnya keranjang makanan/sayuran, keranjang sampah, keranjang sabun, keranjang/tempat buah, tas, penutup saji dan atau souvenir lainya.
Ide pembuatan ini berawal sejak tahun 2012 dari kegemaran murid-murid yang sering mengkonsumsi minuman ringan di sekolah yang berwadahkan plastik tidak lain adalah sejenis Panther, Ale-ale, Coco drink, dll yang dijual dikantin. Setelah diminum wadah plastik ini mereka buang ke tempat sampah secara percuma bahkan banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Penulis juga terinspirasi di kota Malang dengan program “Bank Sampah” yang dimediasi oleh pemerintah setempat dengan mengumpulkan berbagai sampah-sampah kering pada satu titik lokasi. Bahkan ke klinik pun bagi masyarakat miskin berobat dan konsultasi secara gratis dengan menyetorkan sampah. Berbeda dengan kota Makassar, dengan menyetorkan sampah dapat ditukar dengan 1 liter beras. Hal inilah yang menggugah penulis tertarik dengan sampah kering dan pemanfaatannya.
BAHAN DAN ALAT YANG DIPERLUKAN
a. Plastik (wadah minuman gelas)
b. Gunting/ cutter
c. Tali/ nilon
d. Selang plastic
APLIKASI PEMBUATAN
1. Untuk dapat membuat satu keranjang sampah dibutuhkan gelas plastik bekas sekitar 200 buah. (tergantung besar-kecil keranjang tersebut).
2. Cuci hingga bersih, mengingat bahan yang digunakan adalah sampah tentunya mengandung bakteri.
3. Pisahkan ring gelas (bagian permukaan atas) dengan menggunakan gunting.
4. Sambungkan ring-ring gelas tadi dengan lainnya secara horizontal sehingga membentuk seperti anyaman dengan menggunakan tali plastik/nilon.
5. Susunlah 3 atau 4 membentuk lingkaran secara vertikal hingga membentuk sebuah keranjang yang dihendaki.
6. Untuk tambahan pegangannya gunakanlah selang plastik air diameter ukuran kecil membentuk setengah lingkaran dan kaitkan dengan keranjang tersebut.
MANFAAT :
1. Dengan menggunakan limbah plastik, dapat mengurangi limbah, menjaga dan merawat bumi dengan mendukung program pemerintah “go green”.
2. Mengajarkan untuk lebih kreatif dengan menggunakan bahan sampah plastik.
3. Meningkatkan nilai ekonomis, kewirausahaan, kemandirian masyarakat sehingga menjadi peluang bisnis bagi pemasaran.
4. Mengurangi penggunaan kantong plastik.
Kosumsi minuman ringan yang meningkat pesat dapat menyebabkan
peningkatan jumlah limbah yang mampu mencemari lingkungan baik berupa
pencemaran tanah maupun air. Penelitian menunjukkan bahwa sampah
plastik akan terurai dalam jangka waktu 50 juta tahun. Bayangkan, apabila hal
ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi tempat tinggal yang terbentuk
dari sampah dan barang tidak berguna.
BIAYA :
Estimasi 10.000
WAKTU :
Dalam sehari dapat mengerjakan kurang lebih 25 keranjang buah
PENGERTIAN
Kata sampah
sering dikaitkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dan tak memiliki nilai. Keberadaannya dalam lingkungan dapat
mengganggu keindahan, kenyamanan, maupun kesehatan. Sampah yang dikemas dalam wadah
plastik khususnya soft drink adalah
salah satu sumber pencemar lingkungan (polutan), oleh karena itu perlu
mendapat penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian bagi
lingkungan dan makhluk hidup.
PROSES PENANGANAN SAMPAH
Jenis sampah bermacam-macam, dari zat pembentuknya, fisiknya dan sifat berbahayanya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang mempunyai tujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan
kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatkan
kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan.
PRINSIP 3-R
Sampah yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang dengan percuma seperti wadah plastik minuman gelas (soft drink).
Padahal di ‘kacamata’ orang yang kreatif bahan tersebut masih mempunyai nilai ekonomis atau nilai jual. Menurut Soenarno (2011), prinsip dalam pengelolaan limbah secara umum dengan menerapkan 3-R, Reduce (pengurangan); Reuse (daur pakai); dan Recycle (daur ulang);
Recycle adalah mengolah sampah
menjadi produk baru yang bernilai. Bahan tertentu yang dapat didaur-ulang, contohnya plastik,
kertas, dll.
MEMFOKUSKAN DAUR ULANG PLASTIK GELAS
Enterpreneur
yang bekerja mengolah sampah plastik bekas menghasilkan beberapa produk souvenir atau bahan rumah tangga sebagai produk kerajinan tangan. Di
tangan-tangan kreatif inilah sampah bisa dibuat menjadi berbagai macam bentuk serta berbagai miniatur cantik yang berharga dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Usaha kreatif dalam pemanfaatan sampah plastik ini bisa dilakukan dalam skala
kecil, bahkan rumah tangga. Peralatan yang digunakanpun cukup sederhana dengan
nilai investasi kecil seperti gunting, tali,
dan lain sebagainya. Namun dari keterampilan tangan inilah lahir produk-produk
yang mampu menarik perhatian dengan berbagai keunikannya.
Tidak jauh berbeda dalam pemanfaatan sampah plastik
gelas minuman seperti Ale-ale, Panther, Mountea, dll yang dapat dijadikan
sebagai keranjang dengan berbagai bentuk varian. Referensi kegiatan inovatif inilah memunculkan
ide yang baru dan lebih kreatif
lagi. Misalnya sisa bahan yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali untuk
dibuat kerajinan tangan atau souvenir lainnya.
PENYUSUN :
1. Saptono
4. Ubaidillah
5. Ansar M.
6. Sri Sumarsih
Di susun di Hotel Bali Tanggal 15 April 2015 Denpasar.
2. Rahmad Lahay
3. Firmansyah4. Ubaidillah
5. Ansar M.
6. Sri Sumarsih
Di susun di Hotel Bali Tanggal 15 April 2015 Denpasar.