Copy link dibawah ini, kemudian di isi

https://docs.google.com/forms/d/1p8QjAelBph_CBtNMlOPWVkcYhLFV4y_7CIatZh1RpHw/viewform

Kamis, 19 Agustus 2010

Kata Seorang Guru
Di tahun 2009 adalah sesuatu hal yang aneh bagi Umar Bakri betapa tidak ia terdepak oleh perjuangan kekuatan internal secara diam-diam, dan miskin kekuatan yang ada dalam dirinya.
Betapa beraninya dia,,,,? hmmm apakah dia pejuang...? ya betul, dia adalah pejuang dikelas. tapi bukan pejuang politik.
Seorang guru (Umar Bakri) PNS yang telah difitnah, yang konon katanya "tidak masuk2 kelas" sebagai tugas pokoknya mengajar bahkan lebih mengiris lagi "akan melakukan penggalangan massa dengan melibatkan siswa" untuk penolakan guru yang akan masuk, informasi itu didapatkan dari ketua komite (Assalamu 'alaikum ketua) dan oknum komite mendapatkan dari guru yang dipercainya, siapa ya?. Lain lagi yang didapatkan dari 'penguasa sekolah' katanya kebijakan pemda sudah seperti itu yang mungkin dikaitkan dengan aroma politik. apa betul atau apa iya??!
Untuk meng'clear'kan ini semua tidak lain adalah pembelaan pun disampaikan oleh guru (U.B) dan teman2 yang senasib dengannya sebagai bentuk protes kepada pihak yang berwenang pihak dewan guru yang terhormat melalui rapat dewan guru yang sengaja dibuat, tetapi rapat bukan sepenuhnya bagi Umar Bakri untuk mendengarkan penjelasan (bolo maapu ju), tetapi rapat dibuat semata-mata bahwa ada isu guru senior juga mau dimutasi karena sudah menelpon kepada kepsek. Gejolak bukan main telah terjadi tetapi dalam keadaan hening hanyala suara U.B. mengatakan bahwa ini adalah pembohongan publik, fitnah, pembohongan yang tujuan utamanya adalah hendak mengeluarkan 4 orang guru yang mungkin anggapannya tidak kooperatif dan lain-lainnya atau merongrong sebagian dari kebijakan yang dibuat oleh sekolah, namun pembelaan ini sayangnya tidak membuahkan hasil atau tidak mendapatkan dukungan yang signifikan, yang ada hanyalah kebisuan total dari guru-guru lainnya yang mendengarkan ABS, daripada mengambil resiko, lebih baik menyelamatkan posisi masing-masing, jangan2 kena dampak daftar mutasi jika akan melakukan pembelaan terhadap U.B.
Yang di dapatkan dari penjelasan U.B hanyalah buah kesedihan yang membisu dari beberapa guru yang tidak kesampaian atau tanpa kata-kata dalam rapat sekolah, karena tidak memiliki power ataukah ada sesuatu lain hal, yaa..., lebih baik diam bagi guru dan teman2nya.....betapa tidak, ini adalah sesuatu yang aneh. Mungkin bagi anda tidak, tetapi bagi yang merasakan adalah sesuatu yang lain.
Sesuatu kekuatan yang cukup besar dan tidak beralasan bagi sekolah, karena dianggap U.B adalah sosok yang Mungkin akan menjadi cikal bakal membongkar duri kecil selama ini yang telah terjadi. Namun hal itu adalah sebuah alasan yang tak jelas ataukah alasan yang dibuat-buat, bahkan ketidaksenangan dan sentimen secara sembunyi2 yang telah ditunjukkan oleh oknum guru baginya. Umar Bakri pun bersabar, umar bakri-umar bakri,,,,! Kelak ada yang telah menggantikanmu posisimu, karena anda tidak berkualitas mungkin anda tidak loyal mungkin.
Dengan perjuangan yang cukup melelahkan baginya telah menghubungi dan menegosiasi anggota DPRD, mantan Kadis, Cawabup, pengawas, Bahkan kepsek sekalipun, akhirnya Takdir-Nya berkata lain. Sudah nasibnya U.B bagai telur diujung tanduk untuk menerima mutasi tempat tugas ke daerah tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, yang jauh dari sanak keluarga, bahkan jauh dari teman-teman yang tidak sempat membela, karena kepsek pun oke2 saja, ataukah kepsek yang mengusulkan atau mendukung mutasi bagi Umar Bakri??? Mutasi Bukanlah hal yang menjadi masalah baginya, karena mutasi bukanlah hukuman bagi pegawai, apalagi bagi pegawai yang tidak loyal. Tetapi maaf deskripsi skenario pembohongan, fitnah dan ketidaksenangan yang ditujukan kepada U.B itu yang tidak diterimanya sampai yaumil qiyamah/akhirul zaman.
Mungkin sesuatu yang belum terbahas adalah dimanakah pejabat-pejabat sekolah saat itu? dimanakah pengawas sekolah saat itu, dimanakah PGRI sebagai wakil yang dipercaya untuk membela kepentingan pegawai saat itu yang secara rutin membayar iuran PGRI? dan dimanakah hati nurani teman2 guru senasib yang senior maupun yunior dan bagi yang membaca saat ini?!
Dimanakah pemimpin sekolah yang akan memberikan petuahnya dan amanah kepada anak buahnya? Apakah hal ini pernah dilakukan pada Umar Bakri??
Tahukah Anda setiap kamu adalah pemimpin, dan pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannnya kelak, karena pemimpin adalah amanah. Katakanlah itu benar jika memang itu terbukti benar, sebaliknya dusta adalah khianat. Benar itu kejujuran dan pembohongan adalah kepedihan baginya.
Ya itulah hidup bersabar dan bersabar. Menerima taqdir-Nya, semoga saja digantikan kehidupan dan suasana yang lebih baik.
Maafkan temanku yang senior maupun sebaya atau siapa saja yang hendak menengok tulisan ini, karena tulisan ini bukan ditujukan buat Anda, Jika anda terluka atau sentimen atau kurang bersahabat dikemudian hari, setelah membaca tulisan ini berarti anda adalah orang bagian dari mereka yang berserikat dengan menciptakan pembohongan kepada saya, tulisan ini semata-mata bagi anakku yang tercinta. Kelak ia akan mendapatkan pelajaran berharga baginya. Karena diluar sana banyak berbagai macam kepentingan, maka seyogyanya anakku bisa menempatkan pada hal-hal menzhalimi orang lain.